MAKALAH
“PRODUKSI DAN HARGA”
Pengantar
Ekonomi Mikro
Dosen
Pengampu : Budi Ilham Maliki, S.Pd., MM
Disusun
oleh :
1.
Aa
Suhendar :
11150884
2.
Irwan Aris Munandar :
11150105
3.
Jasinah :
4.
Linda
Risma Wati : 11150256
5.
M.
Zoldi : 11150805
6.
Pujiyanti : 11150269
7.
Ryan
Aldora : 11150907
8.
Robecha
Yunita S : 11150170
9.
Vera
Handayani : 11150546
Kelompok
VIII
Kelas
: 1 J - MA
Manajemen
S-1
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa
Banten
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menemui
beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terkait yang
telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Serang, Desember 2015
Penyusun,
Kelompok
VI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A.
Latar Belakang ............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................ 1
C.
Tujuan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................. 2
A.
Produksi ....................................................................... 2
B.
Bidang Bidang Produksi............................................... 2
C.
Tingkatan Produksi ...................................................... 3
D.
Proses Produksi ............................................................ 4
E.
Perluasan Produksi ....................................................... 5
F.
Harga ............................................................................ 6
G.
Tujuan Penetapan Harga .............................................. 7
H.
Penetapan Harga Produk .............................................. 7
BAB III PENUTUP ...................................................................... 9
A.
Simpulan ....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam
penulisan makalah ini kami mengemukakan perumusan
masalah sebagai berikut :
“Apa yang dimaksud dengan
Produksi dan Harga ?”
C. Tujuan
Dalam
penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
Produksi dan Harga.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Produksi
Produksi
merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru, sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu
benda, tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan
menambah daya guna suatu benda dengan menguah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen.
Tujuan produksi dan prilaku produksi,
yaitu :
1. Menghasilkan
barang dan jasa, menciptakan barang atau jasa baru melalui proses produksi oleh
produsen.
2. Meningkatkan
nilai guna barang atau jasa, dimana sebelumnya barang tersebut belum atau
kurang berguna tetapi sudah melalui proses produksi, nilai guna dari barang
atau jasa tersebut menjadi lebih tinggi.
3. Meningkatkan
kemakmuran masyarakat, diharapkan dapat menghasilkan produk yang nantinya dapat
mendatangkan keuntungan (profit oriented)
yang nantinya akan meningkat, karena masyarakat akan memperoleh keuntungan
dengan memproduksi suatu barang atau jasa.
4. Meningkatkan
keuntungan.
5. Memperluas
lapangan usaha.
6. Menjaga
kesinambungan usaha perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat terus
berjalan baik dalam memperoleh faktor-faktor produksi.
B. Bidang Bidang Produksi
Beberapa
bidang-bidang dalam produksi, yaitu :
1. Bidang
Ekstraktif
Yaitu produksi yang memungut
langsung hasil yang disediakan alam tanpa melakukan pengelolaan lebih lanjut. Seperti
pertambangan, penangkapan ikan dan lain-lain.
2. Bidang
Agraris
Yaitu, produksi yang mengelola alam
untuk memelihara tanaman dan hewan. Seperti pertanian, perkebunan, peternakan
dan lain-lain.
3. Bidang
Industri
Yaitu mengelola ;
a. Bahan
mentah menjadi barang jadi. Contoh : kedelai diolah menjadi tempe.
b. Bahan
mentah menjadi barang setengah jadi. Contoh : kapas diolah menjadi benang
pintalan.
c. Bahan
setengah jadi menjadi barang setengah jadi. Contoh : pintalan benang diolah
menjadi kain.
d. Bahan
setengah jadi menjadi barang jadi. Contoh : kain diolah menjadi pakaian.
4. Bidang
Perdagangan
Yaitu produksi yang mengumpulkan
dan menjual kembali hasil produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh
keuntungan. Seperti toko, supermarket, kios dan lain-lain.
5. Bidang
Jasa
Yaitu produksi yang membantu dan
memperlancar proses produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi,
bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan
jasa. Contoh : perbankan, akuntan, asuransi dan lain-lain.
C. Tingkatan produksi
Produksi dibagi menjadi beberapa
tingkatan, antara lain :
1. Primer
Yaitu produksi yang menghassilkan
bahan-bahan dasar yang bisa langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam
proses produksi selanjutnya. Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan
produksi tingkat primer.
2. Sekunder
Yaitu produksi yang mengolah bahan-bahan
dasar yang dihasilkan oleh tingkat produksi primer. Bidang produksi industri
merupakan produksi tingkat sekunder.
3. Tersier
Yaitu produksi yang bersifat
memperlancar proses produksi dan menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi
perdagangan dan jasa merupakan produksi tingkat tersier.
D. Proses produksi
Proses
produksi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam memproduksi barang
atau jasa.
Dilihat
dari caranya, proses produksi dapat digolongkan menjadi tiga macam :
1. Proses
Produksi Pendek
Yaitu proses produksi yang pendek
atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang bisa dinikmati
konsumen. Contoh : proses produksi makanan, seperti singkong goreng, pisang
goreng dan lain-lain.
2. Proses
Produksi Panjang
Yaitu proses produksi yang memakan
waktu lama. Contoh : proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
3. Proses
Produksi Terus-Menerus atau Countinue
Yaitu proses produksi yang
mengelolah bahan-bahan secara berurutan
melalui beberapa tahap pengerjaan sampai menjadi barang jadi. Contoh : proses
produksi gula, kertas dan lain-lain.
4. Proses
Produksi Berselingan atau Intermitten
Yaitu proses produksi yang
mengelolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi.
Misalnya, pada proses produksi mobil, ada bagian yang membuat kerangka, ada
bagian yang membuat setir, ada bagian yang membuat ban, kaca dan lain-lain.
Setelah setiap bagian selesai dengan kerjanya, hasilnya akan digabungkan
menjadi mobil.
E. Perluasan produksi
Perluasan
produksi adalah usaha untuk meningkatkan atau menambah kuantitas (jumlah) dan
kualitas (mutu) barang dan jasa yang dihasilkan melalui beberapa cara, yaitu :
1. Ekstensifikasi
Yaitu perluasan produksi dengan
carra menambah faktor produkasi. Contoh : menambah mesin, mendirikan pabrik
baru, membuka lahan baru dan lain-lain.
2. Intensifikasi
Yaitu perluasan produksi yang
dengan cara memperbesar kemampuan berproduksi dari faktor produksi yang sudah
ada. Contoh : untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih
bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur dan
lain-lain.
3. Diversifikasi
Yaitu perluasan produksi dengan
cara menambah jenis produksi. Contoh : awalnya satu pabrik hanya memproduksi
kertas, kemudian pabrik tersebut memproduksi buku gambar, buku tulis dan
lain-lain.
4. Normalisasi
Yaitu perluasan produksi dengan
cara menambah keragaman dari satu jenis produksi. Contoh : mula-mula hanya
suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60 gram, lalu ditambah dengan
memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
5. Speasialisasi
Yaitu perluasan produksi dengan
cara mengandalkan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang
dihasilkan bisa meningkat dan umumnya kuantitas (jumlah) barang juga ikut
meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang
yang memilki kemampuan dibidangnya.
6. Mekanisasi
Yaitu perluassan produksi dengan
cara menggunakan mesin-mesin yang bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga
hasil produksi lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
7. Memberikan
fasilitas dan kemudahan
Yaitu perluasan produksi yang
dilakukan pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, diantaranya dengan cara
pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyerdehanaan mekanisme perizinan), mengadakan
kursus-kursus peningkatan keterampilan kerja dan lain-lain.
F. Harga
Harga
adalah nilai tukar dari produk barang atau jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain, untuk manfaat yang
diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu
tertentu dan tempat tertentu.
Istilah harga digunakan untuk
memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya
penggunaan digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang
menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa.
Dalam ilmu ekonomi harga dapat
dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus
sebagai variabel yang menetukan komparasi produk atau barang sejenis.
Harga merupakan salah satu penentu
suatu keberhasilan suatu perusahaan
karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan
mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.
G. Tujuan Penetapan Harga
Adapun tujuan penetapan harga
sebagai berikut :
1. Mendapat
keuntungan sebesar-besarnya, dengan menetapkan harga yang kompetitif maka
perusahaan akan mendapat untung yang optimal.
2. Mempertahankan
perusahaan, dari margin kuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk
biaya oprasional perusahaan.
3. Menggapai
ROI (Return On Investment), penetapan
harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali atau ROI.
4. Menguasai
pasar, dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat
mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan
status QUO, perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap
mempertahankan pasar yang ada.
H. Penetapan Harga Produk
Cara atau metode dalam penetapan
harga produk antara lain :
1. Pendekatan
permintaan dan penawaran (supply demand
approach), dapat ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar
konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan
biaya (cost oriented approach),
dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan
yang diinginkan baik dengan mark uo
pricing dan break even analsis.
3. Pendekatan
pasar (market approach), merumuskan
harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel
yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik,
persaingan, sosial budaya dan lain-lain.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Produksi
merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru, sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
Beberapa bidang-bidang dalam
produksi, yaitu :
1. Bidang
Ekstraktif
2. Bidang
Agraris
3. Bidang
Industri
4. Bidang
Perdagangan
5. Bidang
Jasa
Produksi dibagi menjadi beberapa
tingkatan, antara lain :
1. Primer
2. Sekunder
3. Tersier
Perluasan
Produksi antara lain :
1. Ekstensifikasi
2. Intensifikasi
3. Diversifikasi
4. Normalisasi
5. Speasialisasi
6. Mekanisasi
7. Memberikan
fasilitas dan kemudahan
Harga adalah nilai tukar dari produk
barang atau jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter yang bisa disamakan
dengan uang atau barang lain, untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang
atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Adapun tujuan penetapan harga
sebagai berikut :
1. Mendapat
keuntungan sebesar-besarnya
2. Mempertahankan
perusahaan
3. Menggapai
ROI (Return On Investment)
4. Menguasai
pasar
5. Mempertahankan
status QUO
Cara atau metode dalam penetapan
harga produk antara lain :
1. Pendekatan
permintaan dan penawaran (supply demand
approach)
2. Pendekatan
biaya (cost oriented approach)
3. Pendekatan
pasar (market approach)
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid
Al, 2015. Sebutkan Pengertian dan Tujuan
Produksi serta Priaku Prodesen. http://tugasskekolah123.blogspot.com/2015/01/sebutkan-pengertian-dan-tujuan-produksi-serta-perilaku-produsen.html?m=1
(Diakses
02 Desember 2015, Pukul 22.00 WIB)
Dian
Respati, 2015. Pengertian, Tujuan dan
Proses Produksi. http://ekonomisku.blogspot.com/2015/02/pengertian-tujuan-dan-proses-produksi.html
(Diakses 02 Desember 201, Pukul 22.44 WIB)
2015.
Definisi / Pengertian Harga, Tujuan &
Metode Pendekatan Penetapan Harga – Manajemen Pemasaran. www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran.html?m=1
(Diakses 02 Desember 2015, Pukul 23.05 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar