Jumat, 24 Juni 2016

Makalah Pengantar Ekonomi Mikro - Produksi dan Harga

MAKALAH

“PRODUKSI DAN HARGA”

Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Budi Ilham Maliki, S.Pd., MM




Disusun oleh :
1.                     Aa Suhendar             : 11150884
2.                     Irwan Aris Munandar       : 11150105
3.                     Jasinah                                  :
4.                     Linda Risma Wati              : 11150256
5.                     M. Zoldi                                : 11150805
6.                     Pujiyanti                               : 11150269
7.                     Ryan Aldora                        : 11150907
8.                     Robecha Yunita S               : 11150170
9.                     Vera Handayani                  : 11150546

Kelompok VIII
Kelas : 1 J - MA


Manajemen S-1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa
Banten
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menemui beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Serang,    Desember 2015
                                                                                        Penyusun,   

           
 Kelompok VI           




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................   i
DAFTAR ISI .................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................   1
A.    Latar Belakang .............................................................   1
B.     Rumusan Masalah ........................................................   1
C.     Tujuan ...........................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................   2
A.    Produksi .......................................................................   2
B.     Bidang Bidang Produksi...............................................   2
C.     Tingkatan Produksi ......................................................   3
D.    Proses Produksi ............................................................   4
E.     Perluasan Produksi .......................................................   5
F.      Harga ............................................................................   6
G.    Tujuan Penetapan Harga ..............................................   7
H.    Penetapan Harga Produk ..............................................   7
BAB III PENUTUP ......................................................................   9
A.    Simpulan .......................................................................   9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................   11



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
           




B.  Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan makalah ini kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
“Apa yang dimaksud dengan Produksi dan Harga ?”

C.  Tujuan
            Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Produksi dan Harga.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Produksi
            Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru, sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
            Kegiatan menambah daya guna suatu benda, tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan menguah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen.
            Tujuan produksi dan prilaku produksi, yaitu :
1.      Menghasilkan barang dan jasa, menciptakan barang atau jasa baru melalui proses produksi oleh produsen.
2.      Meningkatkan nilai guna barang atau jasa, dimana sebelumnya barang tersebut belum atau kurang berguna tetapi sudah melalui proses produksi, nilai guna dari barang atau jasa tersebut menjadi lebih tinggi.
3.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat, diharapkan dapat menghasilkan produk yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan (profit oriented) yang nantinya akan meningkat, karena masyarakat akan memperoleh keuntungan dengan memproduksi suatu barang atau jasa.
4.      Meningkatkan keuntungan.
5.      Memperluas lapangan usaha.
6.      Menjaga kesinambungan usaha perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat terus berjalan baik dalam memperoleh faktor-faktor produksi.

B.     Bidang Bidang Produksi
            Beberapa bidang-bidang dalam produksi, yaitu :
1.      Bidang Ekstraktif
Yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam tanpa melakukan pengelolaan lebih lanjut. Seperti pertambangan, penangkapan ikan dan lain-lain.
2.      Bidang Agraris
Yaitu, produksi yang mengelola alam untuk memelihara tanaman dan hewan. Seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan lain-lain.
3.      Bidang Industri
Yaitu mengelola ;
a.       Bahan mentah menjadi barang jadi. Contoh : kedelai diolah menjadi tempe.
b.      Bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Contoh : kapas diolah menjadi benang pintalan.
c.       Bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi. Contoh : pintalan benang diolah menjadi kain.
d.      Bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Contoh : kain diolah menjadi pakaian.
4.      Bidang Perdagangan
Yaitu produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti toko, supermarket, kios dan lain-lain.
5.      Bidang Jasa
Yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan jasa. Contoh : perbankan, akuntan, asuransi dan lain-lain.

C.    Tingkatan produksi
            Produksi dibagi menjadi beberapa tingkatan, antara lain :
1.      Primer
Yaitu produksi yang menghassilkan bahan-bahan dasar yang bisa langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer.
2.      Sekunder
Yaitu produksi yang mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan oleh tingkat produksi primer. Bidang produksi industri merupakan produksi tingkat sekunder.
3.      Tersier
Yaitu produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi tingkat tersier.

D.    Proses produksi
            Proses produksi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam memproduksi barang atau jasa.
            Dilihat dari caranya, proses produksi dapat digolongkan menjadi tiga macam :
1.      Proses Produksi Pendek
Yaitu proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang bisa dinikmati konsumen. Contoh : proses produksi makanan, seperti singkong goreng, pisang goreng dan lain-lain.
2.      Proses Produksi Panjang
Yaitu proses produksi yang memakan waktu lama. Contoh : proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
3.      Proses Produksi Terus-Menerus atau Countinue
Yaitu proses produksi yang mengelolah bahan-bahan  secara berurutan melalui beberapa tahap pengerjaan sampai menjadi barang jadi. Contoh : proses produksi gula, kertas dan lain-lain.
4.      Proses Produksi Berselingan atau Intermitten
Yaitu proses produksi yang mengelolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Misalnya, pada proses produksi mobil, ada bagian yang membuat kerangka, ada bagian yang membuat setir, ada bagian yang membuat ban, kaca dan lain-lain. Setelah setiap bagian selesai dengan kerjanya, hasilnya akan digabungkan menjadi mobil.

E.     Perluasan produksi
            Perluasan produksi adalah usaha untuk meningkatkan atau menambah kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu) barang dan jasa yang dihasilkan melalui beberapa cara, yaitu :
1.      Ekstensifikasi
Yaitu perluasan produksi dengan carra menambah faktor produkasi. Contoh : menambah mesin, mendirikan pabrik baru, membuka lahan baru dan lain-lain.
2.      Intensifikasi
Yaitu perluasan produksi yang dengan cara memperbesar kemampuan berproduksi dari faktor produksi yang sudah ada. Contoh : untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur dan lain-lain.
3.      Diversifikasi
Yaitu perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi. Contoh : awalnya satu pabrik hanya memproduksi kertas, kemudian pabrik tersebut memproduksi buku gambar, buku tulis dan lain-lain.
4.      Normalisasi
Yaitu perluasan produksi dengan cara menambah keragaman dari satu jenis produksi. Contoh : mula-mula hanya suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60 gram, lalu ditambah dengan memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
5.      Speasialisasi
Yaitu perluasan produksi dengan cara mengandalkan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang dihasilkan bisa meningkat dan umumnya kuantitas (jumlah) barang juga ikut meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang memilki kemampuan dibidangnya.
6.      Mekanisasi
Yaitu perluassan produksi dengan cara menggunakan mesin-mesin yang bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga hasil produksi lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
7.      Memberikan fasilitas dan kemudahan
Yaitu perluasan produksi yang dilakukan pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, diantaranya dengan cara pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyerdehanaan mekanisme perizinan), mengadakan kursus-kursus peningkatan keterampilan kerja dan lain-lain.

F.     Harga
            Harga adalah nilai tukar dari produk barang atau jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain, untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
            Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa.
            Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menetukan komparasi produk atau barang sejenis.
            Harga merupakan salah satu penentu suatu keberhasilan  suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau jasa.
            Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.

G.    Tujuan Penetapan Harga
            Adapun tujuan penetapan harga sebagai berikut :
1.      Mendapat keuntungan sebesar-besarnya, dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendapat untung yang optimal.
2.      Mempertahankan perusahaan, dari margin kuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya oprasional perusahaan.
3.      Menggapai ROI (Return On Investment), penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali atau ROI.
4.      Menguasai pasar, dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5.      Mempertahankan status QUO, perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pasar yang ada.

H.    Penetapan Harga Produk
            Cara atau metode dalam penetapan harga produk antara lain :
1.      Pendekatan permintaan dan penawaran (supply demand approach), dapat ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2.      Pendekatan biaya (cost oriented approach), dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan mark uo pricing dan break even analsis.
3.      Pendekatan pasar (market approach), merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru, sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
            Beberapa bidang-bidang dalam produksi, yaitu :
1.      Bidang Ekstraktif
2.      Bidang Agraris
3.      Bidang Industri
4.      Bidang Perdagangan
5.      Bidang Jasa
            Produksi dibagi menjadi beberapa tingkatan, antara lain :
1.      Primer
2.      Sekunder
3.      Tersier
      Perluasan Produksi antara lain :
1.      Ekstensifikasi
2.      Intensifikasi
3.      Diversifikasi
4.      Normalisasi
5.      Speasialisasi
6.      Mekanisasi
7.      Memberikan fasilitas dan kemudahan
            Harga adalah nilai tukar dari produk barang atau jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain, untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
            Adapun tujuan penetapan harga sebagai berikut :
1.      Mendapat keuntungan sebesar-besarnya
2.      Mempertahankan perusahaan
3.      Menggapai ROI (Return On Investment)
4.      Menguasai pasar
5.      Mempertahankan status QUO
            Cara atau metode dalam penetapan harga produk antara lain :
1.      Pendekatan permintaan dan penawaran (supply demand approach)
2.      Pendekatan biaya (cost oriented approach)
3.      Pendekatan pasar (market approach)


DAFTAR PUSTAKA

Rasyid Al, 2015. Sebutkan Pengertian dan Tujuan Produksi serta Priaku Prodesen. http://tugasskekolah123.blogspot.com/2015/01/sebutkan-pengertian-dan-tujuan-produksi-serta-perilaku-produsen.html?m=1  (Diakses 02 Desember 2015, Pukul 22.00 WIB)
Dian Respati, 2015. Pengertian, Tujuan dan Proses Produksi. http://ekonomisku.blogspot.com/2015/02/pengertian-tujuan-dan-proses-produksi.html (Diakses 02 Desember 201, Pukul 22.44 WIB)
2015. Definisi / Pengertian Harga, Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga – Manajemen Pemasaran. www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran.html?m=1 (Diakses 02 Desember 2015, Pukul 23.05 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar