Manusia, Keragaman dan Kesetaran
Makalah
Ilmu Budaya dan Sosial Dasar
Dosen Pengampu : Malik Fatoni, S.HI., M.Si
oleh,
1.
Anita Dwi Nursanti :
11150421
2.
Anggi Ferdianza :
11150507
3.
Arya Marga Winata :
11150401
4.
Cecep Sudrajat :
11150558
5.
Fajar Swandi :
11150477
6.
Robie Satya :
11150442
7.
Santa :
11150552
8. Vera Handayani : 11150546
Kelompok 3
Kelas : 2K – MA
Manajemen S-1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini. Dalam
proses penyusunan tugas ini penyusun menemui beberapa hambatan, namun berkat
dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penyusun
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Penyusun
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penyusun semoga tugas ini bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Serang, 2016
Penyusun,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar
Belakang ............................................................. 1
B. Rumusan
Masalah......................................................... 2
C. Tujuan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A.
Pengertian Keragaman dan Kesetaraan ........................ 3
B.
Faktor yang Mempengaruhi
Keragaman di Indonesia 5
C.
Pengaruh Keragaman Terhadap
Kehidupan
Beragama,
Bermasyarakat, Bernegara,
dan Kehidupan
Global ................................................. 8
D.
Problematika Diskriminasi Dalam
Masyarakat
yang Beragam ............................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................... 10
A.
Simpulan........................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keragaman
dan kesetaraan dapat menyadarkan kepada manusia bahwa keragaman merupakan
keniscayaan hidup manusia, termasuk di Indonesia. Dalam paham multikulturalisme, kesederajatan, dan
atau kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat.
Paham ini sebenanya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar)
terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai kelompok.
Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam
hidup manusia.
Untuk
konteks Indonesia sebagai masyarakat majemuk, sehubungan dengan pentingnya
ketiga hal tersebut : manusia, keragaman, dan kesetaraan, tatkala berbicara
tentang keragaman, hal itu mesti dikaitkan dengan kesetaraan. Karena keragaman
tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi : kelompok etnis yang satu bisa
memperoleh lebih dibanding yang lain; atau kelompok umur tertentu bisa
mempunyai hak-hak khusus atas yang lainnya. Keragaman yang didasarkan pada
kesetaraan akan mampu mendorong munculnya kreativitas, persaingan yang sehat
dan terbuka, dan pada akhirnya akan memacu kesaling-mengertian. Perkembangan
pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir di Indonesia menjadikan
pertemuan antar orang dari berbagai kelompok suku dan budaya sangat mudah
terjadi. Hal itu tentu saja akan menimbulkan banyak goncangan dan persoalan.
Karena itu sebelum menjadi sebuah konflik yang keras, Indonesia sudah
selayaknya mempersiapkan masyarakatnya
mengenai adanya keragaman. Keragaman itu supaya menghasilkan manfaat besar
harus diletakkan dalam bingkai kebersamaan dan kesetaraan.
D.
Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam
penulisan makalah ini kami
mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa makna keragaman dan
kesederajatan ?
2.
Apa faktor yang mempengaruhi keragaman
di Indonesia ?
3.
Apa pengaruh keragaman terhadap
kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global ?
4.
Apa saja problematika
diskriminasi dalam masyarakat yang beragam ?
E.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan dalam makalah ini sebagai berikut :
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
keragaman dan kesederajatan.
2.
Mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi keragaman di Indonesia.
3.
Mengetahui apa yang memengaruhi
keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan
global.
4.
Mengetahui apa yang saja
problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keragaman dan Kesetaraan
Keragaman
manusia sudah menjadi fakta sosial dan fakta sejarah kehidupan. Sehingga pernah
muncul penindasan, perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis
tertentu. Dalam sejarah kehidupan manusia pernah tumbuh ideology atau pemahaman
bahwa orang berkulit hitam ladalah berbeda, mereka lebih rendah dan dari yang
berkulit putih. Contohnya di Indonesia, etnis Tionghoa memperoleh perlakuan
diskriminatif, baik secara social dan politik dari suku-suku lain di Indonesia.
Dan ternyata semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan
merendahkan martabat orang atau bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal
dan menyesatkan, sementara semua orang dan semua bangsa adalah sama dan
sederajat. Sehingga keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi
masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama
suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta
situasi ekonomi.
Struktur
masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis, antara lain ditandai oleh
keragaman suku bangsa, agama, dan kebudayaan. Sebagaimana diketahui bahwa
bangsa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa yang begitu banyak, terdiri
dari berbagai suku bangsa, mulai dari sabang hingga Merauke, ada suku Batak,
suku Minang, suku Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat, dan masih banyak
lainnya.
Keragaman
dapat diartikan dengan suatu hal yang “banyak macamnya”, “beda” atara satu dan
sifatnya tidak tunggal. Konsep
keragaman mengandaikan adanya hal-hal
yang lebih dari satu, keragaman menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari
satu itu berbeda-beda, heterogen bahkan tidak bisa disamakan. Keragaman
Indonesia terlihat dengan jelas pada aspek-aspek geografis, etnis,
sosiokultural dan agama serta kepercayaan.
Setara berarti
sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesetaraan berarti perihal
kesamaan tingkatan. Dengan demikian konteks kesetaraan disini adalah suatu
kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada pada manusia tetap
memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki termasuk
perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin,
keturunan, kekayaan, suku bangsa, daan lainnya.
Kesetaraan dapat diartikan sebagai “sama”, ”tidak
Berbeda” atau “sederajat”. Konsep kesetaraan adalah konsep yang dipakai dalam
sistem komunisme atau sentralistik dan tentu saja konsep ini bertentangan
dengan konsep keragaman. Kesetaraan lebih mengacu pada bagaimana perbedaan yang
ada harus hidup serasi dan selaras, tanpa harus meninggalkan identitas
perbedaan yang ada pada masing-masing individu tersebut.
Indikator
kesedarajatan adalah sebagai berikut :
1. Adanya
persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan
2. Adanya
persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
3. Adanya
persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.
Perilaku
yang membeda-bedakan orang disebut diskriminasi. Undang-undang No. 39 Tahun
1999 tentang HAM menyatakan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik, yang berakibat pada pengurangan,
penyimpangan, atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan HAM dan
kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang
politik, ekonomi, hokum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
B.
Faktor yang Mempengaruhi Keragaman di Indonesia
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor
penyebabnya. Faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu:
1.
Faktor Sejarah
Berdasarkan
sejarahnya, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Barat. Bangsa Barat
yang pernah menjajah Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda.
Berdasarkan sejarah panjang bangsa Indonesia menjadikan Indonesia memiliki
keragaman, baik dari agama, stratifikasi sosial, suku bangsa, budaya, bahasa,
dan lain sebagainya.
2.
Faktor Geografis
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di
daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai
hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya.
Letak geografis
Indonesia sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik
dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.
Latar Belakang
Keanekaragaman Masyarakat Indonesia
1.
Kondisi geografis
Perbedaan
kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dengan relief
beranekaragam dan satu dengan lainnya dihubungkan oleh laut dangkal, serta
adanya masyarakat yang terisolasi melahirkan suku bangsa yang memiliki budaya
yang beraneka ragam pula.
2.
Letak Indonesia diperlintasan
Jalur Perdagangan
Indonesia
terletak diantara dua samudera dan dua benua. Besarnya pengaruh asing dalam
membentuk keanekaragaman masyarakat diseluruh wilayah Indonesia yaitu antara
lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa menyebabkan tumbuhnya
bermacam-macam agama di Indonesia
3.
Topografi dan Pluralitas Regional
Faktor - faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial juga ada 2 macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan
dari dalam diri itu sendiri.
1. Faktor yang berasal dari luar masyarakat :
a. Akulturasi atau cultural
contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur –
unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur –unsur kebudayaan
asing tersebut melebur atau menyatu kedalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak
menyebabkan hilangnya kepribadian
b. Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat
ketempat lain. Sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan
terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain.
c. Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur masuknya kebudayaan asing
secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi
tersebut, dinamakan Penetration Violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan
Portugis datamg ke Amerika Latin sehingga kebudayaan maya dan inka menjadi
musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain yaitu masuknya unsur
kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam kebudayaan
setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini disebut
Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha,
Islam kedalam kebudayaan Indonesia.
d. Invasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam
kebudayaan setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa
lain, penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa
penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur – unsur asing kedalam
kebudayaan bangsa – bangsa terjajah.
e. Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian
seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
f. Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh
perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi
umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat
perkawinan campuran meluas hingga kelingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat
hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah kebudayaan asing
dan setengah kebudayaan setempat.
g. Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang
berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama
menderita dalam kedudukan deolo yang
rendah dan memiliki deology sub kultural
yang baru.
2. Faktor yang berasal dari dalam :
a. Sistem Pendidikan yang Maju - Inovasi adalah pembauran
unsur teknologi dan ekonomi dari
kebudayaan.
·
Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang
diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat.
·
Invention
adalah pendapatan atau perolehan hal - hal baru yang dilakukan melalui usaha
yang sungguh - sungguh walaupun melalui trial and error.
·
Enkulturasi
atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam
fikiran serta sikapnya dengan sistem norma (meliputi norma susila, adat, hukum
dan agama) yang hidup dalam masyarakat.
b. Menghargai hasil karya orang lain
c. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
d. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang
menyimpang (deviation)
e. Penduduk yang heterogen
Iklim yang
berbeda antara satu daerah dengan daerah lain menimbulkan kondisi alam yang
berbeda, sehingga menyebabkan keaneka- ragaman mata pencaharian.
C.
Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara
Dan Kehidupan Global
Berikut adalah pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama,
bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan sosial diantaranya adalah :
1.
Terjadinya segmentasi kedalam
kelompok-kelompok yang seringkali
memiliki kebudayaan yang berbeda.
2.
Memiliki struktur sosial yang
terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter.
3.
Kurang mengembangkan konsesus
diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat
dasar.
4.
Secara relatif sering kali
terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
5.
Secara relatif intergrasi sosial
tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
6.
Adanya dominasi politik oleh
suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
D.
Problematika Diskriminatif dalam Masyarakat yang Beragam
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial
ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan
ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena
adanya beberapa faktor penyebab antara
lain adalah :
1.
Persaingan yang semakin ketat dalam
berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi.
2.
Adanya tekanan dan intimidasi
yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau
golongan yang lebih lemah.
3.
Ketidakberdayaan golongan miskin
akan intimidasi yang mereka dapatkan
membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan
tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa
seperti :
1.
Disharmonisasi, adalah tidak
adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.
2.
Perilaku diskriminatif terhadap
etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain,
yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.
Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari
superioritas diri, alasannya dapat bermacam - macam, antara lain keyakinan
bahwa secara kodrati ras atau sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras, suku
atau kelompok lain.
Ada beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1.
Semangat Religius
2.
Semangat Nasionalisme
3.
Semangat Fluralisme
4.
Dialog antar umat beragama
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Keragaman adalah suatu kondisi dalam
masyarakat di mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama
suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,
ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana
dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan
yang sama dan satu tingkatan hierarki.
Diskriminasi adalah sikap tindakan yang
melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompk orang berdasarkan ras,
agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelassosial - ekonomi,
jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi
dan politik, serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
Problematika diskriminasi yang timbul dan
harus diwaspadai adalah adanya disintegrasibangsa.
DAFTAR PUSTAKA
https://ridwandansiswo.wordpress.com/2011/11/25/manusia-keragaman-dan-kesetaraan/
(Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)
http://pendidikan-emaagustina.blogspot.co.id/2011/05/manusiakeragamandan-kesetaraan.html. (Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)
https://noviwilyaini.wordpress.com/2014/12/30/isbd-manusiakeragaman-dan-kesetaraan/ (Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar