Jumat, 24 Juni 2016

Makalah IBSD - Manusia, Keragaman dan Kesetaraan

Manusia, Keragaman dan Kesetaran

Makalah
Ilmu Budaya dan Sosial Dasar
Dosen Pengampu : Malik Fatoni, S.HI., M.Si




oleh,
1.      Anita Dwi Nursanti            : 11150421
2.      Anggi Ferdianza                 : 11150507
3.      Arya Marga Winata          : 11150401
4.      Cecep Sudrajat                   : 11150558
5.      Fajar Swandi                      : 11150477
6.      Robie Satya                         : 11150442
7.      Santa                                   : 11150552
8.      Vera Handayani                 : 11150546

Kelompok 3
Kelas : 2K – MA

Manajemen S-1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa
2016


KATA PENGANTAR

            Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini. Dalam proses penyusunan tugas ini penyusun menemui beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
            Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penyusun semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Serang,                        2016
                                                                                                     Penyusun,  

           
                                                                                                   Kelompok 3




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................   i
DAFTAR ISI..............................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................   1
A.    Latar Belakang .............................................................   1
B.     Rumusan Masalah.........................................................   2
C.    Tujuan............................................................................   2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................   3
A.    Pengertian Keragaman dan Kesetaraan ........................   3
B.     Faktor yang Mempengaruhi Keragaman di Indonesia     5
C.     Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Beragama, Bermasyarakat, Bernegara,
dan Kehidupan Global .................................................   8
D.    Problematika Diskriminasi Dalam Masyarakat
yang Beragam ...............................................................   8

BAB III PENUTUP...................................................................................   10
A.    Simpulan........................................................................   10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................   11





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keragaman dan kesetaraan dapat menyadarkan kepada manusia bahwa keragaman merupakan keniscayaan hidup manusia, termasuk di Indonesia. Dalam paham multikulturalisme, kesederajatan, dan atau kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat. Paham ini sebenanya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar) terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai kelompok. Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam hidup manusia.
Untuk konteks Indonesia sebagai masyarakat majemuk, sehubungan dengan pentingnya ketiga hal tersebut : manusia, keragaman, dan kesetaraan, tatkala berbicara tentang keragaman, hal itu mesti dikaitkan dengan kesetaraan. Karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi : kelompok etnis yang satu bisa memperoleh lebih dibanding yang lain; atau kelompok umur tertentu bisa mempunyai hak-hak khusus atas yang lainnya. Keragaman yang didasarkan pada kesetaraan akan mampu mendorong munculnya kreativitas, persaingan yang sehat dan terbuka, dan pada akhirnya akan memacu kesaling-mengertian. Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir di Indonesia menjadikan pertemuan antar orang dari berbagai kelompok suku dan budaya sangat mudah terjadi. Hal itu tentu saja akan menimbulkan banyak goncangan dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi sebuah konflik yang keras, Indonesia sudah selayaknya mempersiapkan  masyarakatnya mengenai adanya keragaman. Keragaman itu supaya menghasilkan manfaat besar harus diletakkan dalam bingkai kebersamaan dan kesetaraan.



D.    Rumusan masalah
     Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan makalah ini kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa makna keragaman dan kesederajatan ?
2.      Apa faktor yang mempengaruhi keragaman di Indonesia ?
3.      Apa pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global ?
4.      Apa saja problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam ?

E.     Tujuan
     Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini sebagai berikut :
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan keragaman dan kesederajatan.
2.      Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi keragaman di Indonesia.
3.      Mengetahui apa yang memengaruhi keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global.
4.      Mengetahui apa yang saja problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam.






BAB II
                                                    PEMBAHASAN                               

A.    Pengertian Keragaman dan Kesetaraan
Keragaman manusia sudah menjadi fakta sosial dan fakta sejarah kehidupan. Sehingga pernah muncul penindasan, perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis tertentu. Dalam sejarah kehidupan manusia pernah tumbuh ideology atau pemahaman bahwa orang berkulit hitam ladalah berbeda, mereka lebih rendah dan dari yang berkulit putih. Contohnya di Indonesia, etnis Tionghoa memperoleh perlakuan diskriminatif, baik secara social dan politik dari suku-suku lain di Indonesia. Dan ternyata semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan merendahkan martabat orang atau bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal dan menyesatkan, sementara semua orang dan semua bangsa adalah sama dan sederajat. Sehingga keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi.
Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis, antara lain ditandai oleh keragaman suku bangsa, agama, dan kebudayaan. Sebagaimana diketahui bahwa bangsa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa yang begitu banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa, mulai dari sabang hingga Merauke, ada suku Batak, suku Minang, suku Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat, dan masih banyak lainnya.
Keragaman dapat diartikan dengan suatu hal yang “banyak macamnya”, “beda” atara satu dan sifatnya tidak tunggal. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-hal  yang lebih dari satu, keragaman menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen bahkan tidak bisa disamakan. Keragaman Indonesia terlihat dengan jelas pada aspek-aspek geografis, etnis, sosiokultural dan agama serta kepercayaan.


Setara berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesetaraan berarti perihal kesamaan tingkatan. Dengan demikian konteks kesetaraan disini adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada pada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki termasuk perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin, keturunan, kekayaan, suku bangsa, daan lainnya.
Kesetaraan dapat diartikan sebagai “sama”, ”tidak Berbeda” atau “sederajat”. Konsep kesetaraan adalah konsep yang dipakai dalam sistem komunisme atau sentralistik dan tentu saja konsep ini bertentangan dengan konsep keragaman. Kesetaraan lebih mengacu pada bagaimana perbedaan yang ada harus hidup serasi dan selaras, tanpa harus meninggalkan identitas perbedaan yang ada pada masing-masing individu tersebut.
Indikator kesedarajatan adalah sebagai berikut :
1.      Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan
2.      Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
3.      Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.

Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut diskriminasi. Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik, yang berakibat pada pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hokum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.


B.     Faktor yang Mempengaruhi Keragaman di Indonesia
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya. Faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu:
1.      Faktor Sejarah
Berdasarkan sejarahnya, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Barat. Bangsa Barat yang pernah menjajah Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda. Berdasarkan sejarah panjang bangsa Indonesia menjadikan Indonesia memiliki keragaman, baik dari agama, stratifikasi sosial, suku bangsa, budaya, bahasa, dan lain sebagainya.
2.      Faktor Geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya.
Letak geografis Indonesia sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

Latar Belakang Keanekaragaman Masyarakat Indonesia
1.      Kondisi geografis
Perbedaan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dengan relief beranekaragam dan satu dengan lainnya dihubungkan oleh laut dangkal, serta adanya masyarakat yang terisolasi melahirkan suku bangsa yang memiliki budaya yang beraneka ragam pula.
2.      Letak Indonesia diperlintasan Jalur Perdagangan
Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua. Besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat diseluruh wilayah Indonesia yaitu antara lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam agama di Indonesia
3.      Topografi dan Pluralitas Regional

Faktor - faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial juga ada 2 macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam diri itu sendiri.
1.      Faktor yang berasal dari luar masyarakat :
a.       Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur – unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur –unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu kedalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya kepribadian
b.      Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat lain. Sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain.
c.       Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur masuknya kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi tersebut, dinamakan Penetration Violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan Portugis datamg ke Amerika Latin sehingga kebudayaan maya dan inka menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain yaitu masuknya unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam kebudayaan setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini disebut Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha, Islam kedalam kebudayaan Indonesia.
d.      Invasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain, penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur – unsur asing kedalam kebudayaan bangsa – bangsa terjajah.
e.       Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
f.       Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat perkawinan campuran meluas hingga kelingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat.
g.      Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan  deolo yang rendah dan memiliki  deology sub kultural yang baru.

2.      Faktor yang berasal dari dalam :
a.       Sistem Pendidikan yang Maju - Inovasi adalah pembauran unsur  teknologi dan ekonomi dari kebudayaan.
·         Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat.
·         Invention adalah pendapatan atau perolehan hal - hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh - sungguh walaupun melalui trial and error.
·         Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan sistem norma (meliputi norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat.
b.      Menghargai hasil karya orang lain
c.       Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
d.      Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
e.       Penduduk yang heterogen         

Iklim yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain menimbulkan kondisi alam yang berbeda, sehingga menyebabkan keaneka- ragaman mata pencaharian.

C.    Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara Dan Kehidupan Global
Berikut adalah pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan sosial diantaranya adalah :
1.      Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali   memiliki kebudayaan yang berbeda.
2.      Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter.
3.      Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
4.      Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
5.      Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
6.      Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

D.    Problematika Diskriminatif dalam Masyarakat yang Beragam
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis,  kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor  penyebab antara lain adalah :
1.      Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi.
2.      Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3.      Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan  membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
1.      Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia  dengan dunia lingkungannya.
2.      Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.      Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam - macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras atau sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras, suku atau kelompok lain.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1.      Semangat Religius
2.      Semangat Nasionalisme
3.      Semangat Fluralisme
4.      Dialog antar umat beragama



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
      Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,  ideologi,  adat kesopanan,  serta situasi ekonomi.
      Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.
      Diskriminasi adalah sikap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompk orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelassosial - ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
      Problematika diskriminasi yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasibangsa.




DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar